Semburat awan pagi berwarna oranye muncul dari ufuk timur. Menyatu dengan warna biru dan sedikit corak awan abu-abu. Membuat bangunan di depan mataku sedikit bershilhouete. Setiap kali ku tatapkan mata ke arah awan yang berkombinasi itu dari jendela kamar kontrakanku, selalu saja bersin. Padahal I Love Cloud and Sky. Apalagi saat menatap awan virga yang begitu memanjakan mataku. Hehee,, tapi tetap saja bersin itu selalu menyerang. Dan aku selalu bersyukur, virus-virus itu keluar dari tubuhku karena Allah melalui ciptaanNya yaitu beautiful cloud and sky.
Sebelum ayam berkokok, aku sudah membuka mataku. Sujud dikeheningan malam, membuat hatiku sedikit lebih tentram dan damai. Lalu sambil menunggu subuh tiba, mulailah dengan menunaikan pekerjaan sebagai calon menantu idaman. Heheheee.. mencuci baju. Tanpa terasa, adzan pun berkumandang selepas aku mencuci. Ohh... Indahnya shalat subuh di awal waktu. :)
Ku lirik handphone kesayanganku dan kupijit kuncinya. Suhu menunjukkan 20 derajat Celcius, di Bandung Timur. Dingin ternyata (sambil mengusap-usap lenganku). Ku menulis menghadap ke arah jendela di sebelah kanan kaca yang bertirai biru tua yang telah disingkapkan ke arah sebelah kanan. Jendela itu tepat menghadap ke sebelah timur. Tepat dimana sang pemberi cahaya itu terbit. Terlihatlah pohon bergoyang-goyang karena angin. Membuatku ingin selimutan lagi. Heheheee... Eeeehhh ternyata waktu cepat sekali berlalu. Kini, sang pemberi cahaya itu sudah muncul. ^^ Dengan berseri-seri, ia menyinari planet ketiga ini dengan tulusnya. Membuat shilhouete bangunan, pohon dan gunung semakin nyata. Sun Rise yang menakjubkan!
Terkadang terlihat pula burung-burung mungil terbang ke arah utara dengan riangnya. Mungkin ia sedang mencari makan dan mencari kesenangan. Membuat aku berpikir bahwa semua yang dilakukan oleh semua makhluk ciptaanNya itu adalah suatu hal biasa. Lagi-lagi sebuah kewajaran. :)
Good morning fellas ^_^
0 komentar:
Posting Komentar