Minggu, 07 November 2010

Filsafat pendidikan Realisme

Diposting oleh Shofiorenza di 04.53

Landasan Filosofis Pendidikan : Realisme

DESKRIPSI MATERI

Metafisika: Para filosof Realisme umumnya memandang dunia dalam pengertian materi. Dunia terbentuk dari kesatuan-kesatuan yang nyata, substansial dan material, hadir dengan sendirinya, dan satu dengan yang lainnya tertata dalam hubungan-hubungan yang teratur di luar campur tangan manusia.

Manusia: Hakikat manusia terletak pada apa yang dikerjakannya. Pikiran atau jiwa merupakan suatu organisme yang sangat rumit yang mampu berpikir. Manusia bisa bebas atau tidak bebas.

Pengetahuan: Pengetahuan diperoleh manusia melalui pengalaman dria dan penggunaan akal sehat. Dunia yang hadir tidak tergantung pada pikiran, atau pengetahuan manusia tidak dapat mengubah esensi realitas (principle of independence). Uji kebenaran pengetahuan didasarkan atas teori korespondensi.

Nilai: Tingkah laku manusia diatur oleh hukum alam dan pada taraf yang lebih rendah diatur oleh kebijaksanaan yang telah teruji.

Tujuan Pendidikan: Pendidikan bertujuan untuk penyesuaian diri dalam hidup dan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial.

Kurikulum/Isi Pendidikan: Kurikulum harus bersifat komprehensif yang berisi sains, matematika, ilmu-ilmu kemanusiaan dan ilmu sosial, serta nilai-nilai. Kurikulum mengandung unsur-unsur pendidikan liberal dan pendidikan praktis. Kurikulum diorganisasi menurut mata pelajaran (subject matter) dan berpusat pada materi pelajaran (subject centered).

Metode: Metode hendaknya bersifat logis dan psikologis. Pembiasaan merupakan metode utama bagi penganut Realisme.

Peranan Pendidik dan Peserta didik: Pendidik adalah pengelola kegiatan belajar mengajar (clasroom is teacher-centered). Pendidik harus menguasai pengetahuan yang mungkin berubah, menguasai keterampilan teknik-teknik mengajar dengan kewenangan menuntut prestasi siswa. Sedangkan peserta didik berperan untuk menguasai pengetahuan, taat pada aturan dan berdisiplin.

ZAMAN REALISME
Pada permulaan abad ke-17 atau masa-masa akhir abad ke-16 muncul aliran baru dalam dunia penddidikan. Aliran baru itu disebut Realisme. Ciri-ciri utama aliran ini adalah :
• Tidak sejalan dengan pemikiran Humanisme dan aliran yang mendahuluinya. Aliran masa lalu (kuno) bersifat verbalistik dan berorientasi kepada alam nyata.
• Realisme, (Real : nyata, Konkret) tertarik kepada dunia nyata kepada alam dan benda-benda.
Aliran realisme berpendapat bahwa lewat pendidikan orang harus memperoleh ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam. Hal ini dapat dicapai dengan menjelajahi permasalahan lewat dunia nyata. Untuk mencapai pengetahuan yang benar cara berpikir deduktif harus di tinggalkan diganti dengan cara berpikir induktif dan mengutamakan pengamatan serta pengalaman.

Filsafat pendidikan realisme, adalah merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualistis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri dari atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme juga membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak, dan dipihak lain adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia .
Tokoh tokoh pendidikan di zaman ini yang penting dan berjasa di bidang pendidikan pada abad ke-17 antara lain :

Francis Bacon, (Tokoh pada zaman realisme yang pertama kali menerapkan metode induktif) ia berkeyakinan bahwa pendidikan masa lalu (klasik) tidak bermanfaat bagi umat manusia lagi. Apabila manusia ingin sampai pada kebenaran harus meninggalkan cara berpikir deduktif dan beralih ke induktif. Dengan cara berpikir yang analitik orang akan dapat membuka rahasia alam dan dengan terbukanya alam itu kita sebagai bagian dari alam dapat menentukan sikap dan mengatur strategi hidup. Artinya dengan terbukanya alam, kita manusia dapat belajar menyesuaikan atau memanfaatkan alam dari hidup dan kehidupan manusia.
Jhon Amos Comenius (pendapatnya akan dikemukakan di depan)

Jean Baptise La Salle, Ia sependapat dengan Comenius, Pendidikan harus tertuju kepada hal-hal yang bersifat kebakaa-an (keakhiratan). Didalam menyiasati pendidikan ia menggunakan alat pendidikan yang terkenal yakni hukuman dan ganjaran. Ia menekankan pengajaran kelompok.

Serta tokoh tokoh lain yang akan dibahas di halaman berikutnya.
Ada sejumlah prinsip pendidikan yang berkembang di zaman Realisme ini, yaitu :
• Pendidikan lebih dihargai dari pada pengajaran sebab pendidikan mengembangkan semua kemampuan manusia
• Pendidikan harus menekankan aktivitas sendiri
• Penanaman pengertian lebih penting daripada hafalan
• Pelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak
• Pelajaran harus diberikan satu persatu, dari yang paling mudah
• Pengetahuan diperoleh dengan metode induksi (mulai dari menemukan fakta-fakta khusus, kemudian dianalisa sehingga menimbulkan kesimpuan) dan anak-anak harus belajar dari realita alam
• Semua anak harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar. Dalam arti pendidikan bersifat demokratis.

TOKOH TOKOH YANG DIKENAL PADA ZAMAN REALISME
Nicolaus Copernicus

Lahir pada tanggal 19 febuari 1473, berkebangsaan Polandia, adalah seorang astronom, matematikawan. Teorinya tentang matahari sebagai pusat tatasurya,yang menjungkirbalikan teori geosentris tradisonal, yang menempatkan bumi sebagai pusat tatasurya. Penemuannya dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik fundamental bagi astronomi modern dan sains modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah). Teorinya memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia lainnya.

Kontribusinya di bidang pendidikan sangat banyak, dengan buku-buku yang ia tulis seperti,
• rumus-rumus matematika yang menopang teorinya,(dokumennya masih tersimpan di universitas Jagiellonian di Krakow)
• bukunya ‘Mengenai Perputaran Bola Bola Langit’ yang menjadi dasar bagi astronomi modern.
• Saat ini Copernicus dianggap sebagai Bapak astronomi Modern. Walaupun kaum gereja menganggap Copernicus dengan teorinya, bertentangan dengan ajaran alkitab, namun Galileo menulis” Copernicus tidak mengabaikan Alkitab, tetapi ia tahu betul bahwa jika doktrinnya terbukti, hal itu tidak akan bertentangan dengan Alkitab, apabila ayat-ayatnya difahami dengan benar.
• Namun pada saat itu Gereja Katolik maupun Lutheran memutuskan bahwa buku-buku karya Copernicus bertentangan dengan doktrin resminya dan pada tahun 1616 mencantumkan karya Copernicus ke dalam buku-buku terlarang. Dan baru dicabut pada tahun 1828.
• Melalui penelitian, pengamatan, dan matematika, Copernicus menjungkirbalikan konsep ilmiah dan agama yang berurat akar tetapi keliru. Dalam pemikiran manusia, ia juga “menghentikan matahari dan menggerakkan bumi”.

Johannes Kepler

Johannes Kepler lahir di kota Weil der Stadt, Jerman, tanggal 27 Desember 1571. Johannes memperoleh beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya dari bangsawan Wurttenberg hingga kuliah di Universitas Tubingen tahun 1587.Di Universitas ini Kepler mempelajari bahasa Yunani, Latin, Ibrani, Alkitab, matematika, dan astronomi. Meraih gelar Bachelor of Art tahun 1588 dan Master of Arts tahun 1591. Kemudian melanjutkan sekolah teologi di Tubingen.
Sumbangannya dalam dunia pendidikan adalah, Selain mengajar matematika ia juga;
• Membuat penanggalan yang berisi, keterangan hari libur umum, hari libur sekolah, keadaan bulan purnama, kegiatan olah raga, layanan sosial hari gajian dan sebagainya. Yang membuat jadwal kegiatan belajar mengajar lebih teratur.
• Pada zaman Kepler masyarakat umum dan ilmuan sering kebingungan membedakan antara astronomi dengan astrologi. Maka pada tahun 1601, Kepler membuat sebuah buku yang berjudul “Menolak pandangan Takhayul yang mengatakan bahwa bintang-bintang menentukan hidup manusia”.
• Kepler juga membuat sebuah buku berjudul “Mysterium Cosmographicum” tahun 1595. Berisi gagasan awalnya tentang pola gerakan planet atas filsafat dan matematika bangsa Yunani Kuno.
• Hukum Kepler tentang gerakan planet adalah sumbangannya terbesar pada ilmu pengetahuan. Hukum ini berdampak besar terhadap pemikiran ilmiah dan kelak menyediakan landasan bagi karya Sir Isaac Newton mengenai gaya tarik bumi.
• Kepler juga diakui sebagai salah satu pendiri ilmu pengetahuan modern. Dalam tiga bukunya, Ia mengawali proses yang akhirnya mengganti takhayul dengan nalar.
• Buku Kepler “Suplement to Witelo, Expounding the optical Part of astronomi” (memberi perincian pada karya witelo), membuat bukunya menjadi tonggak sejarah di bidang optik. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan bagaimana carakerja mata.
• Kepler diakui sebagai salah satu ilmuan terbesar sepanjang zaman, tokoh yang turut menyeret astronomi dari abad pertengahan menuju ke zaman modern.

Galilei Galileo

Ilmuawan Besar Itali ini mungkin lebih bertanggung jawab terhadap perkembangan metode ilmiah dari siapapun juga (ini karena dialah yang pertama kali menekankan arti penting percobaan-percobaan). Galileo lahir di Pisa, tahun 1564. Selagi muda belajar di Universitas Pisa. Tahun 1589 ia mampu mendapat posisi mengajar di universitas tersebut.
Sumbangannya pada dunia pendidikan , yang pertama kali lainnya adalah di bidang mekanika. Sumbangan besar lainnya adalah penemuannya mengenai hukum kelebaman. Namun penemuannya yang paling mahsyur adalah di bidang astronomi .
Galileo mampu menciptakan teleskop sendiri untuk membuktikan hipotesa Copernicus. Ilustrasi dari hukum daya pengungkit Galileo dipetik dari bukunya “Perbincangan matematika dan peragaan “. Kemudian menerbitkan sebuah buku tentang planet planet “Siderus Nuncius” yang mendukung teori Copernicus dan membuat murka Gereja.
Galileo dengan karya ilmiahnya yang penting Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia, ptolemeus dan Copernicus Buku ini merupakan teori yang lebih mendukung teori Copernicus, diterbitkan tahun 1632 dengan ijin sensor khusus gereja. Namun Akhirnya membuat Galileo diseret ke muka pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar larangan tahun 1616. Ia mendapatkan tahanan luar dengan mencabut teorinya.
Sumbangannya yang paling penting bagi pendidikan adalah, peranannya dalam hal pengembangan metodologi ilmu pengetahuan

Rene Descartes

Rene Descartes adalah ahli filsafat dan matematika Perancis. Pengarang, penemu geometri analitik, penemu cara berpikir rasionalistis hingga disebut ‘Bapak Filsafat Modern” . Ia lahir di La Haye, 1 febuari 1650. DIkenal sebagai Cartesius dan karyanya yang terpenting adalah Discours de la method (1637) dan Meditationes de prima Philoshopia (1641).
Ia masuk Royal College yang dikelola pastur yesuit. Selama 10 tahun ia belajar, bahasa Latin. Yunani, Perancis, music, drama mengarang,dll. Pada tahun terakhir ia belajar filsafat, moral, dan matematika. Ia bergelar ahli hukum.
Meski dikenal karena karya-karya filosofinya , ia juga terkenal dengan kontribusinya didunia pendidikan adalah sebagai pencipta Sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern.

MENJELASKAN TOKOH ILMU PENDIDIKAN ANAK YANG PALING BERPENGARUH PADA ZAMAN REALISME
(Jhon Amos Comenius)

Latar Belakang Comenius
Jhon Amos Comenius , lahir pada tanggal 28 Maret 1592. Di Moravia, kawasan yang kini dikenal sebagai Republik Ceko. Anak bungsu yang berasal dari golongan rakyat jelata.
Orangtuanya adalah anggota persatuan Bruder, Kelompok agama yang berasal dari pertengahan abad ke-15 di bawah pengaruh kaum Waldens dan tokoh reformis lain seperti Peter Chelchicky. Ia menyelesaikan pendidikannya di Jerman, Comenius kembali ke tanah airnya, pada usia 24 tahun ia dilantik menjadi pastur dari persatuan Bruder.
Setelah Katolik dinyatakan sebagai satu-satunya agama yang syah, Comenius memboyong keluarganya ke kota kecil Leszno, pusat Persatuan Bruder yang terkenal di Polandia.
“Rumah Penjagalan Pikiran”
Sebagai seorang guru Comenius mengenal baik kelemahan system sekolah abad ke-17 yang didalamnya ia berkecimpung. Memang tidak ada sistem pendidikan yang sempurna, tetapi sistem sekolah abad ke-17 sangat tidak memadai. Oleh karena itu Comenius memutuskan untuk berbuat sesuatu. Hal inilah yang membuatnya di beri gelar Bapak pendidikan Modern.
Sistem sekolah pada zaman Comenius keadaannya sangat memprihatinkan. Misalnya;
• Hanya pria yang dianggap layak mendapatkan pendidikan, kecuali yang berasal dari keluarga miskin
• Pengajaran dikelas sebagian besar dilakukan dengan menjejalkan kata, kalimat, dan tata kalimat latin ke kepala siswa.
• Sebagian besar sekolah dikendalikan oleh gereja Katolik, sehingga Bahasa latin menjadi sangat penting untuk memastikan tenaga yang dapat direkrut oleh pastor akan selalu tersedia.
• Tidak pernah terpikir untuk menetapkan tujuan-tujuan belajar yang spesifik
• Tidak ada instruksi yang dirancang untuk mengarahkan para siswa secara bertahap dari gagasan sederhana ke gagasan yang rumit.
• Disiplinya ketat, kadang-kadang kejam dengan suasana moral yang sangat mengerikan.
Maka tidak heran jika seorang pendidik asal Skotlandia bernama Simon laurie pernah menggambarkan sekolah-sekolah pada abad ke-17 sebagai “Kesemerawutan yang tidak tertolong lagi” dan “Tidak Menarik”.

Munculnya metode pengajaran yang baru
Comenius bukan orang pertama yang menyuarakan perlunya reformasi pendidikan. Di Inggris Francis Bacon telah mencela penekanan pada bahasa Latin, dan menghimbau agar kembali mempelajari alam. Juga tokoh-tokoh yang berada di jerman, namun semuanya gagal mendapatkan dukungan yang resmi.
Comenius mengusulkan suatu sistem yang membuat poses belajar lebih menyenangkan , bukan membosankan dan melelahkan. Rancangannya disebut, Pampaedia, yang berarti ”pendidikan universal”. Tujuannya adalah:
• menetapkan sistem pengajaran progresif yang dapat dinikmati setiap orang.
• Anak-anak seharusnya diajarkan secara bertahap, dengan mempelajari konsep dasar yang ditingkatkan secara wajar hingga konsep yang lebih rumit.
• Comenius juga menganjurkan penggunaan bahasa ibu selama beberapa tahun pertama sekolah, sebaliknya dari program bahasa Latin.
• Dan pendidikan tidak boleh dibatasi pada usia menjelang dewasa, tetapi harus mencakup seluruh masa hidup seseorang (life long education)
• Kegiatan belajar mengajar hendaknya praktis, benar-benar menyenangkan, dan sedemikian rupa sehingga sekolah bagaikan arena bermain/permainan, yakni sejak awal belajar menjadi suatu hal yang menyenangkan dari seluruh kehidupan kita.
• Sekolah seharusnya bukan hanya berfokus pada pendidikan pikiran, melainkan pada pendidikan manusia seutuhnya, yaitu mencakup pengajaran moral dan rohani

Karya Jhon Amos Comenius
Karyanya yang pertama kali diterbitkan untuk kepentingan dunia pendidikan adalah The School Of Infancy, pada tahun 1630. Buku ini dirancang sebagai alat bantu ibu dan pengasuh ketika mengajar anak-anak dirumah. Kemudian pada tahun 1631 dengan buku The Gate of Languanges Unlocked, untuk merevolusi pendidikan Latin dengan menyusun kolom paralel antara bahasa Ceko dengan Bahasa latin sehingga mudah diperbandingkan dan jauh lebih mudah dipelajari.
Hasil karyanya yang paling terkenal adalah The Visible World, sebuah buku panduan membaca untuk anak-anak yang dilengkapi dengan gambar. Buku itu merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan. Karena kemahsyurannya Comenius pernah diminta untuk menjadi Presiden Harvard University, namun ia menolaknya karena ia yidak berniat untuk mencari ketenaran, kehormatan ataupun jabatan tinggi.

Warisan Abadi Comenius Bagi Dunia pendidikan
Comenius melihat pendidikan sebagai daya pemersatu umat manusia. Ia yakin bahwa pendidikan universal dapat turut memelihara perdamaian dunia. Kaitannya dengan pengetahuan keilahian/ketuhanan, bahwa manusia dengan memperoleh pengetahuan dan pendidikan pada akhirnya akan membawa manusia / diarahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Comenius juga menulis caranya memimpin pengajaran, “Para siswa hendaknya tidak terlalu dibebani dengan pelajaran yang tidak cocok dengan usia, daya pemahaman dan kedaan saat itu”

Bukunya yang berjudul “A Brief Story of Education” berkata “ Comenius merubah seluruh penekanan dalam penyampaian instruksi yang sebelumnya melalui kata-kata menjadi melalui benda-benda, serta menjadi pengajaran ilmu pengetahuan sains dan informasi dunia yang bermanfaat, sebagi kunci dari karyanya”.
Menurut seorang pendidik dari Amerika. Nicholas Butler, “ Comenius menempati posisi paling penting dalam sejarah pendidikan. Ia memperkenalkan dan mendominasi seluruh gerakan modern dalam bidang pendidikan dasar dan menengah”.

ORGANISASI SEKOLAH YANG BAIK UNTUK ANAK
(KONSEP MONTESSORI PADA PENDIDIKAN ANAK)
Mengapa Konsep Montessori Baik Untuk Anak?

Mencermati perkembangan anak dan perlunya pembelajaran anak sejak dini, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu 1) Materi pendidikan, dan 2) metode pendidikan yang dipakai. Keduanya harus benar-benar memperhatikan tingkat perkembangan anak dan memperhatikan tugas perkembangannya juga, karena tiap tingkat perkembangan mempunyai tugas perkembangan yang berbeda .

Menyikapi perkembangan anak, perlu ada suatu program pendidikan yang didesain sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Maka metode apakah yang terbaik bagi anak-anak?.
Tokoh Pendidikan Anak, Montessori, mengatakan bahwa ketika mendidik anak, kita hendaknya ingat bahwa mereka adalah individu-individu yang unik dan akan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Tugas kita sebagai orang dewasa adalah memberi sarana dorongan belajar dan memfasilitasinya ketika mereka telah siap untuk mempelajari sesuatu.

Kelompok kami menilai bahwa program Montessori ini baik karena mendapat dukungan dari tokoh Pendidikan Taman Siswa, Ki hadjar Dewantara, sangat meyakini bahwa suasana pendidikan yang baik dan tepat adalah dalam suasana kekeluargaan dan dengan prinsip asih (mengasihi), asah (memahirkan), asuh (membimbing). Anak bertumbuh kembang dengan baik kalau mendapat perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian dan dalam situasi yang damai dan harmoni. Beliau menganjurkan agar dalam pendidikan , anak memperoleh pendidikan untuk mencerdaskan (mengembangkan ) pikiran, pendidikan untuk mencerdaskan hati (kepekaan nurani), dan pendidikan yang meningkatkan keterampilan.

Hal ini sejalan dengan konsep yang diterapkan oleh Maria Montessori, seorang tokoh pendidkan kelahiran Chiaravalle, Italia, pada tanggal 31 Agustus 1870. Dengan menggunakan metode yang dikembangkannya , Montessori berhasil mengajar sejumlah anak yang terbelakang mentalnya. Media Internasional menuliskan cerita keberhasilan metode yang dikembangkannya. Hanya dalam beberapa tahun ia dikenal dunia internasional. Pada tahun 1909, Bukunya yang berjudul “The Method of Scientific Pedagogy as Applied to infant Education” dan Rumah anak, yang menggambarkan secara rinci metode pengajaran untuk sekolah, dipublikasikan. Kemudian direvisi menjadi “The Discovery of The Child”


Gagasan Montessori
Penting bagi seorang guru untuk mempelajari metode Montessori dan menjadi guru Montessori yang terinspirasi oleh gagasannya dan mempraktekan prinsip dan metode tersebut dengan kesungguhan , mampu menjelaskan dan mempertahankan perbuatannya.

Kontribusi Montessori yang unik adalah metode dan praktek proses pendidikan harus dikembangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap anak. Montessori menyatakan “ Apa yang telah saya lakukan hanyalah mempelajari anak, menerima dan mengungkapkan apa yang telah mereka berikan, dan itu disebut “Metode Montessori’”.

Gagasan Montessori yang lain adalah, “Salah satu naluri kraetif yang dimiliki seorang anak adalah “kemampuan menyerap”(Absorbent mind). Sejak lahir sampai kira-kira umur enam tahun, anak memperoleh pengetahuan dari lingkungannya dengan menyerap segala hal disekitarnya. “Anak belajar tentang segala hal tanpa ia menyadarinya, dan sedikit demi sedikit anak beranjak dari tidak menyadari menjadi menyadari , menjalaninya setahap demi setahap dalam kesenangan dan kasih sayang” (The Absorbent Mind)

Montessori juga mengingatkan pendidik akan Periode sensitive anak, yaitu, periode waktu sementara/peralihan dalam kehidupan anak, saat dimana anak akan menjadi sangat peka terhadap aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Bagi Montessori, periode sensitive yang dilalui oleh anak tidak hanya membantu perkembangan jiwanya tetapi juga merupakan aspek penting dari proses belajar. Dan periode sensitive itu adalah;
• Periode kepekaan terhadap keteraturan
• Perbaikan indera
• Kepakaan bahasa
• Kepekaan untuk berjalan
• Ketertarikan akan benda kecil
• Kepekaan terhadap aspek kehidupan social


Tujuan Pendidikan Montessori
Montessori menyatakan hal tersebut dengan jelas “ Secara umum kami memiliki tujuan pendidikan ganda, tujuan secara biologis dan social….dari segi biologi tujuannya adalah membantu perkemabangan alamiah setiap individu, dari sudut pandang social bertujuan untuk mempersiapkan individu bagi lingkungannya”(Montessori Method). Hal ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang optimal bagi tumbuh kembang anak.
Seperangkat kriteria keberhasilan yang dicapai anak dalam periode pembentukan awal, seperti;
• Senang pada keteraturan
• Senang bekerja
• Ikatan dengan realitas
• Senang akan keheningan dan bekerja sendirian
• Tidak posesif
• Kepatuhan
• Kemampuan untuk bersikap berdasarkan pilihan nyata
• Kemandirian dan inisiatif
• Disiplin diri
• Kegembiraan/keceriaan
• Bekerja sama dengan teman sebaya

Lingkungan Pendidikan Yang Dianjurkan Dalam Program Montessori

Lingkungan ideal Montessori tidak terjadi secara kebetulan, melainkan perlu dibangun, disusun oleh orang dewasa yang pandai dan berpengetahuan. Tugas guru alah mendidik dengan persiapan yang hati-hati, membantu kehidupan dan tumbuh kembang alamiah anak. Mengenai lingkungan untuk pendidikan anak ini dibagi menjadi;
a. Lingkungan fisik, mencakup perlengkapan berukuran anak (Child sized), seperti perabot anak, lemari, rak dll. Untuk menyimpan materi dalam jangkauan anak, penghematan gerak di kelas merupakan hal yang penting. Kemudian objek nyata, akses halaman/kebun, dan stimulasi.
b. Lingkungan Estetis, lingkungan sekolah harus cantik dihias dengan indah, berwarna namun tidak berlebihan, sehingga anak dapat menyerap keindahan objek. Juga keteraturan, kebersihan, serta ketenangan dan kedamaina.
c. Lingkungan Intelektual, seperti aktivitas dengan bahan/alat yang mendidik (didactic)
d. lingkungan social dan emosional, dengan cara pengelompikan vertical, kebebasan bergerak,
e. Peran guru, yang sangat komplek sebagai fasilitator dan coordinator.

Konsep Montessori tentang keterampilan guru

Bagi Montessori , seorang guru harus memberikan perhatian yang besar pada persiapan dirinya untuk dapat bekerja dengan anak. Tugas pertama seorang guru adalah memahami dengan jelas tentang tujuan dan sasaran pekerjaanya, yaitu;
• Mengeluarkan potensi dalam diri anak
• Mengasuh/mendidik anak menuju tingkatan intelektual, moral dan budaya setinggi mungkin.
Untuk mempersiapkan diri dalam mencapai tujuan yang disebutkan diatas, seorang guru harus mengembangkan kelengkapan sebagi berikut;
a. sikap, bersikap sesuai dengan meyode yang sudah diajarkan
b. Kerendahan hati, untuk menumbuhkan hormat diantara murid dan guru
c. Sikap ilmiah
d. melayani
A. Konsep Pendidikan

Berikut ini kita akan membahasa konsep pendidikan mengenai pengertian pendidikan dan gambaran pendidikan menurut masing-masing bentuk aliran realisme.

1. Realisme Rasional

Realisme klasik berpandangan bahwa manusia sebenarnya memiliki ciri rasional. Dengan demikian manusia dapat menjangkau kebenaran umum. Eksistensi Tuhan merupakan penyebab pertama dan utama realistas alam semesta. Memperhatikan intelektual adalah penting bukan saja sebagai tujuan melainkan sebagai alat untuk memecahkan masalah. Menurut realisme klasik pengalaman manusia penting bagi pendidikan. Menurut Aristoteles, terdapat aturan moral universal yang diperoleh dengan akal dan mengikat manusia sebagai mahluk rasional. Manusia sempurna menurutnya adalah manusia sempurna yang mengambil jalan tengah. Konsep pendidikan pada anak bahwa anak harus diajarkan ukuran moral yang absolut dan universal karena baik dan benar adalah untuk seluruh umat manusia. Kebiasaan baik harus dipelajari karena kebaikan tidak datang dengan sendirinya

Sedangkan menurut realisme religius bahwa kenyataan itu dipandang berbentuk natural dan supernatural. Pandangan filsafat ini menitik beratkan pada hakikat kebenaran dan kebaikan. Pendidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan diri guna mencapai kebenaran abadi. Kebenaran bukan dibuat melainkan sudah ditentukan dan belajar harus mencerminkan kebenaran itu. Menurut Cornerius pendidikan harus universal, seragam dan merupakan suatu kewajiban dimulai dengan pendidikan yang lebih rendah.

2. Realisme Natural

Menurut realisme natural pengetahuan yang diakui adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman empiris dengan jalan observasi atau pengamatan indera. Para pengikut realisme natural mengikuti teori pengatahuan empirisme yang mengatakan pengalaman merupakan faktor fundamental dalam pengetahuan dan merupakan sumber pengetahuan manusia.

Pendidikan berkaitan dengan dunia di sini dan sekarang. Dunia diatur oleh hukum alam. Pendidikan menurut aliran realisme natural haruslah ilimiah dan yang menjadi objeknya adalah kenyataan dalam alam.

3. Realisme kritis.

Menurut pandangan Breed filsafat pendidikan hendaknya harmoni dengan prinsip-prinsip demokrasi. Pendidikan sebagai pertumbuhan harus diartikan sebagai pengarah terhadap tuntunan sosial dan individual. Menurut Imanuel Kant , pengetahuan mulai dari pengalaman namun tidak semiuanua dari pengalaman. Pikiran tanpa isi adalah kosong dan tanggapan tanpa konsepsi adalah buta.

Menurut Henderson ke semua bentuk aliran realisme pendidikan menyetujui bahwa

a. Proses pendidikan berpusat pada tugas mengembangkan laki-laki dan wanita menjadi hebat

b. Tugas manusia di dunia adalah memajukan keadilan dan kesejahteraan umum

c. Tujuan akhir pendidikan adalah memecahkan masalah-masalah pendidikan.

0 komentar:

 

Shofiorenza Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting